Hubungi Kami

Sejarah Desa

Pada zaman dahulu di gunung Bhayangkaki terdapat cerita masyarakat tentang seseorang yang babad Desa Ngindeng, cerita tersebut dipercaya oleh masyarakat yang terdapat seorang pangeran dari kerajaan Kartasura, Surakarta yaitu Eyang Suseno dan beliau mempunyai saudara yaitu Eyang Kalipo Kusumo. Kalipo Kusumo atau Kalipah dengan sebutan Kiai Kalipo yang dipercaya sebagai putra Pakubuwono I, dan saudara dari Pakubuwono  II. Di dalam kerajaan tersebut  terjadi konflik keluarga dan pemberontakan, dalam perebutan tahta kerajaan Mataram Islam. Sehingga beliau mengungsi ke timur Ponorogo di bawah kaki gunung Bhayangkaki untuk bersemdi yang disertai oleh beberapa pengikutnya, yaitu Hadi Ronggo. Konflik di dalamnya di sebabkan saudara dari Eyang Suseno yang terlilit hutang dengan Negara Cina karena kebiasaan buruknya yaitu menghisap candu, selain itu dari pihak VOC pada tahun 1842 M turut andil di dalam kerajaan Mataram.

Sepeninggal Pakubowono I, kehidupan keluarga kerajaan Kartasura di bawah bayang-bayang konflik dan pemberontakan yang tak terelakkan, yakni gabungan antara suku bangsa jawa dan cina, dalam memperjuangkan untuk mengusir VOC dari tanah Jawa yang disebut “Geger Pacinan” yang mana api peperangan sampai banteng dari kerajaan Kartasura. Berawal dari VOC yang semakin dekat dengan pihak Pakubuwono II, membuat kaluarga kerajaan Kartasura berada dalam pelarian untuk untuk menyelamatkan diri setelah runtuhnya banteng kerajaan. Dengan demikian, sebagai seorang bagsawan di kerajaan Kartasura, sebelum konflik pecah Eyang Kalipo Kusumo telah memutuskan untuk meninggalkan kerajaan bersama pengikutnya Hadi Ronggo, Hadi Mulyo, Hadi Dumeling untuk menenangkan diri ke wilayah timur.

Perjalanan ketimur ini juga dilakukan karena menemukan sebuah petunjuk berupa daun gadung saat bersemedi di dalam kraton. Karena di wilayah kerajaan tidak terdapat pohon gadung, dari situlah pesan untuk mencari asal-usul dari daun gadung tersebut.

Mereka melakukan perjalanan ke wilayah timur dan beliau timbul hasrat untuk melakukan semedi diwilayah pegunungan dari sekian banyak gunung. Eyang Kalipo tertarik dengan sebentuk gunung yang agak aneh, yakni bentuknya selalu sama jika dilihat dari sudut pandang yang berlainan yaitu gunung Bhayangkaki, di gunung tersebut terdapat banyak goa, diantaranya goa watu, goa tinutup, goa putri. Serta tidak kalah penting Dan di gunung bhayangkaki terdapat banyak pohon gadung disekililingnya.

Maka berangkatlah Eyang Kalipo Kusumo beserta pengikutnya ke gunung tersebut, kemudian disuatu tempat Eyang Kalipo Kusumo beristirahat. Sesekali beliau memandang kegunung tersebut, namun kali ini dengan pandangan yang tajam (Mandeng) dalam bahasa Jawa. Dengan demikian tempat peristirahatan tersebut diberi nama Ngindeng yang berarti (Ngingeti Karo Mandeng) dalam artian melihat dengan pandangan tajam, dan dari nama itulah sekarang ini menjadi nama dari sebuah desa yang ada di Kabupaten Ponorogo yang bertempat di Kecamatan Sawoo dan diberi nama Desa Ngindeng.

Di puncak gunung Bhayangkaki inilah banyak ditemukan situs makam, dan juga makan dari Kiai Kalipo Kusumo yang diceritakan merupakan putra mahkota kerajaan Kartasura.

Unduh Aplikasi

Temukan seluruh solusi administrasi desa didalamnya!

Aplikasi kami tersedia di perangkat seluler android, unduh sekarang untuk memulai!

Jika setelah mendaftar anda belum bisa melakukan login, mohon hubungi admin desa terkait untuk melakukan approval.

download apk

slot gacor mudah jackpot 1slot gacor mudah jackpot 2slot gacor mudah jackpot 3slot gacor mudah jackpot 4slot gacor mudah jackpot 5slot gacor mudah jackpot 6slot gacor mudah jackpot 7slot gacor mudah jackpot 8slot gacor mudah jackpot 9slot gacor mudah jackpot 10slot gacor mudah jackpot 11slot gacor mudah jackpot 12slot gacor mudah jackpot 13slot gacor mudah jackpot 14slot gacor mudah jackpot 15slot gacor mudah jackpot 16slot gacor mudah jackpot 17slot gacor mudah jackpot 18